DAYAHDARULAMAN.COM | Bagi anda yang telah menyelesaikan studi di tingkat SD/SMP/SMA sederajat, tentu saat ini sedang sibuk mencari informasi sekolah lanjutan untuk anda daftarkan.
Mulai dari sekolah unggul, sekolah percontohan, atau sekolah tingkat biasa akan menjadi pilihan masing-masing siswa sesuai keinginan, bakat, maupun arahan orang tuanya.
Untuk itu, www.dayahdarulaman.com ingin menjawab berbagai pertanyaan dari beberapa orang tua santri mengenai prosedur pendaftaran di Dayah Darul Aman yang belakangan ini gigih mencari informasi tentang sekolah atau dayah.
Sebagaimana informasi yang di dapat tim redaksi www.dayahdarulaman.com dari pimpinan dayah Tgk. H. Muhammad (Abu) beberapa waktu lalu, Dayah Darul Aman sendiri menggunakan sistem pendidikan informal alias tidak mengacu dengan sistem pendidikan negara. "Mengingat dayah yang bersifat tradisional seperti kita ini tidak memiliki sekolah, hanya belajar dengan kurikulum dayah saja", ungkap Abu.
Meski demikian, dayah tetap menampung santri-santri dari luar daerah yang ingin melanjutkan studinya di sekolah umum dengan menetap di dayah. Karena mengingat SMPN 1 Lubuk dan SMAN 1 Ingin Jaya yang tidak jauh dari dayah merupakan sekolah umum yang bisa ditempuh oleh santri yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya. Jaraknya bisa dilalui dengan berjalan kaki karena lokasi sekolah masih bertetangga dengan Gampong Lubuk Sukon sendiri.
Abu melanjutkan, bagi santri yang ingin melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi juga bisa melanjutkannya di UIN Ar-Raniry, Unsyiah, maupun perguruan tinggi lainnya di Banda Aceh. Namun Abu menegaskan bahwa setiap santri yang menetap di dayah wajib menuruti peraturan-peraturan yang telah di tetapkan oleh dayah sekalipun dia juga bersekolah atau kuliah di luar. Peraturan seperti tidak dibenarkan menggunakan HP selama di dayah, wajib mengikuti pengajian dan shalat berjamaah, hingga peraturan lainnya yang juga berlaku bagi santri lain pada umumnya.
Sebagaimana di maklumi, melihat jadwal akademik dayah, pada umumnya dayah tradisional di Aceh secara resmi membuka penerimaan santri baru saat memasuki awal semester pada bulan Muharram. Mengingat dayah di Aceh menggunakan bulan Hijriyah sebagai acuan pelaksanaan ujian maupun kenaikan kelas.
Meski begitu tidak jarang santri baru tiba saat gelombang sekolah umum memasuki awal semester (penerimaan siswa baru).
Dayah juga akan selalu terbuka bagi santri dimana saja atau kapan saja untuk masuk belajar di dayah. Mengingat dayah hadir dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ilmu agama bagi masyarakat tanpa menentukan batasan waktu. (IS)