ilustrasi : google image |
Percaya
kepada setiap perkara yang telah Allah Swt janjikan didalam Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah Saw adalah kewajiban bagi setiap umat muslim. Termasuk mempercayai
perkara yang bersifat ghaib dan masih dipenuhi tanda tanya tentang
kenyataannya.
Salah satu
perkara yang masih menjadi misteri bagi umat islam adalah tentang kebenaran
azab kubur. kebanyakan orang awam masih sangat sulit memahami dan mempercayai
gambaran pasti bagaimana kejadiannya azab kubur. Karena hal-hal mistis yang
terdapat dalam ayat dan hadits tentang kronologis kejadian di dalam kubur
terkadang membuat manusia tidak masuk akal. Sehingga tidak jarang pula diantara
mereka (orang awam) menganggapnya sebagai takhayul.
Jika hanya
mengandalkan logika semata, memang apa yang digambarkan dalam ayat maupun hadits
tentang azab kubur sedikit membingungkan. Contohnya saja, dalam sebuah hadits
yang didengarkan oleh sahabat Rasulullah Saw , Anas bin Malik R.A dari ucapan
Rasulullah, dan hadits sahih riwayat Bukhari (Sahih Bukhari Juz I, hal. 169) menyebutkan
bagaimana ketika malaikat menyiksa orang kafir yang tidak mampu menjawab
pertanyaan malaikat sewaktu dia dimasukkan kedalam kubur, adapun penggalan hadits
tersebut berisi ;
“Kemudian ia dipukul dengan palu besi diantara dua telinganya. Sehingga
ia menjerit dan memekik kesakitan, yang
mana pekikannya terdengar oleh sekalian makhluq, kecuali oleh manusia dan jin”
Jika membaca
hadits ini hanya menggunakan logika, maka sungguh sukar membayangkan bagaimana
bisa malaikat membawa palu ke dalam kubur yang tanahnya telah tertimbun rapat.
Dan bagaimana pula seorang mayat yang kononnya telah mati bisa menjerit
kesakitan. ‘’Sungguh ini diluar logika yang sehat’’, mungkin itulah yang
diucapkan oleh sebagian orang awam.
Apabila
hanya mengandalkan logika saja, tentunya akan begitu banyak kejadian di alam
ini yang tidak mampu diterima oleh akal sehat manusia. Contoh yang paling dekat
adalah pada setiap manusia terdapat nyawa untuk dapat bertahan hidup, semua
manusia percaya bahwa dalam tubuhnya terdapat nyawa yang telah Allah berikan,
dan ketika nyawa hilang atau Dicabutkan oleh Allah, maka kehidupan pada
seseorang juga akan berakhir seketika. Namun, meskipun setiap orang percaya
kepada nyawa yang terdapat di dalam tubuhnya itu ada, tetapi ia tidak dapat
membayangkan dan menggambarkan wujud dari nyawa sendiri bagaimana. Itulah hal
sederhana yang harus kita akui dan terima dengan penuh keyakinan, bahwa hal
yang ghaib yang telah Allah janjikan di dalam Al-Qur’an itu benar.
Selanjutnya,
coba kita perhatikan saja ayat 2 dan 3 yang terdapat dalam surat Al-Baqarah
yang maknanya :
Inilah kitab (Al-Qur’an) yang tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Al-Baqarah:2). Yaitu mereka yang bertakwa kepada yang ghaib,
yang mendirikan shalat, dan menafkahkan rezeki yang kami anugerahkan kepada
mereka (Al-Baqarah : 3).
Dari segi
makna, isi ayat tersebut mengajak manusia untuk bertaqwa kepada Allah dan
percaya akan hal-hal ghaib. Allah Swt juga sangat mencintai manusia yang percaya
kepada hal ghaib, karena, jangankan beriman kepada hal yang nyata terlihat,
namun ia juga percaya dan meyakini
akan ketentuan dari Allah meskipun
bersift ghaib.
Begitu juga dengan azab kubur, ketentuan yang Allah Swt janjikan kepada orang-orang kufur nikmat
ini merupakan kejadian ghaib yang wajib untuk kita percayai sekalipun akal
sehat kita sulit menerima keberadaannya nanti. Karena telah banyak dalil Al-Qur’an
maupun Hadits yang menerangkan tetang keberadaan azab kubur.
Kemudian,
sebalik dari pada azab kubur, manusia juga Dijanjikan oleh Allah Swt. dengan
nikmat kubur, dimana akan banyak kemudahan dan nikmat kubur yang Diberikan oleh Allah Swt. kepada orang
yang taat semasa hidupnya.
Bagaimana dengan
kita sendiri, sudahkah mempersiapkan amalan untuk bekal saat berada dikubur? Ataukah
kita masih dalam kelalaian karena kurang yakin dengan kepastian adanya azab
kubur?
Wallahu a’lam
bi shawab.